Senin, 30 November 2015

PETUNJUK MEMASAK DAN MENGOLAH DAGING KELINCI
UNTUK KONSUMSI HARIAN

Seperti telah banyak diketahui daging kelinci banyak sekali memiliki manfaat kesehatan untuk dikonsumsi. Empat ons daging kelinci panggang memiliki 175 kalori dan 7,2 gram. Dan daging kelinci memiliki rasa jauh lebih kaya dibandingkan dengan daging ayam.






Daging kelinci termsuk dalam kelompok daging putih rendah kolesterol seperti halnya ayam atau kalkun. Kelebihan daging kelinci dibandingkan ayam adalah :
·         kolesterol pada daging kelinci masih dibawah ayam (164 mg kolesterol pada kelinci dan 220 mg pada ayam),
·         sedangkan untuk kalori yang dimiliki sebesar 795 kalori per pon dibandingkan pada ayam memiliki 810 kalori per pon,
·         Daging kelinci memiliki persentase protein tertinggi dan persentase lemak terendah dibandingkan daging apapun. Informasi lebih lanjut dapat dibaca pada tulisan kandungan gizi dan nutrisi daging kelinci.

Bagaimana Mengolah Daging Kelinci
Yang harus dipastikan dalam mengolah daging kelinci adalah bahwa kelinci yang dipotong harus berasal dari kelinci sehat, tidak sedang sakit atau pernah mengalami penyakit menular. Kelinci dipastikan berasal dari peternak yang baik dalam pemeliharannya, tidak menggunakan antibiotik, hormon pertumbuhan dan obat-obatan lainnya selama pemeliharaan dan tidak memiliki riwayat terkena penyakit menular (hepatitis, cacing, radang paru dll) selama masa hidup kelinci.

Memotong dan mengolah daging kelinci sama seperti pada ayam. Bayangkan jika sayap adalah kaki depan, dan daging dada ada pada punggung atau tenderloin. Potongan besar daging kelinci, yang telah tersedia sebagai terderloin atau kaki, mungkin masih perlu dipotong lebih kecil sebelum dimasak.

Persiapan Mengolah Daging Kelinci
·         Karkas kelinci dengan berat antara 1 kg hingga 2 kg dapat dipotong menjadi enam bagian: dua terderloin, dua paha dan dua kaki depan.
·         Daging kelinci dapat langsung dimasak atau dibekukan terlebih dahulu.
·         Daging kelinci dapat dimasak dengan cara dipanggang, direbus, digoreng atau dibakar. 
·         Dibutuhkan 60 sampai 90 menit untuk memasak daging kelinci pada suhu 160 0C.
·         Kelinci dapat dengan mudah digunakan dalam campuran resep bersama ayam, kalkun dan daging sapi muda.
·         Kelinci adalah daging tanpa lemak, penting untuk sering dibalik ketika memanggang untuk menghindari daging terlalu kering.
·         Kelinci dapat direndam dalam gula atau madu yang telah dibumbui.
·         Karkas daging kelinci bisa menggantikan ayam di hampir semua resep apapun.
·         Ketika memanggang kelinci, rendam daging pertama atau menyirami dengan campuran jus lemon dan minyak dengan bumbu. Grill pertama pada panas tinggi, selanjutnya dimasak dengan api sedang selama 40 sampai 45 menit.
·         Rempah-rempah segar sangat baik untuk mengolah daging kelinci. Bumbu seperti kemangi, serai, ketumbar, daun salam, bawang merah, pala dan lainnya cocok juga dipadukan dengan saus kecap dan sambal kacang. 




Berikut Adalah Beberapa Resep Memasak Daging Kelinci :
BISTIK KELINCI
Bahan :
1.       Daging keinci ½ kg
2.       Mentega 2 sdm
3.       Bawang merah, bawang putih, garam, merica, pala, kecap

Cara memasak :
1.       Daging ditusuk-tusuk dengan garpu supaya empuk dan bumbu mudah meresap.
2.       Aduk dengan bumbu yang telah dihaluskan
3.       Diamkan setengah jam, lalu goreng daging hingga kecoklatan
4.       Tambahkan air, bawang merah dan bawang putih yang telah digoreng dimasukkan, lalu rebus diatas api kecil hingga matang, Masukkan kecap, siap disajikan.

SOP DAGING KELINCI
Bahan :
1.       Daging kelinci ½ kg
2.       Mentega 2 sdm
3.       Merica, pala, bawang merah, ¼ kol, bawang daun, seledri, wortel, kentang

Cara memasak :
Daging dipotong kecil, lalu direbus dalam 1 liter air hingga masak, Masukkan sayuran yang telah dipotong dan dicuci bersih, Masukkan semua bumbu, masak hingg matang, siapo disajikan.


Selamat mencoba. Jika ada pertanyaan lebih lanjut dapat klik koperasinukita.com 
ALASAN DAGING KELINCI BAIK UNTUK KONSUMSI HARIAN

Daging kelinci terutama di Eropa telah dikonsumsi secara umum sejak 1500 SM. Budaya itu kemudian diadaptasi oleh para kolonis  nenek moyang Amerika. Saat ini di Eropa dan Amerika daging kelinci dianggap sebagai salah satu daging paling sehat untuk dikonsumsi harian. Anggapan ini muncul karena peternakan di AS, pakan pada kelinci tidak pernah menggunakan obat, dan tidak diperlakukan dengan stimulan pertumbuhan hormon. Saat ini Perancis adalah produsen terbesar di dunia dan konsumen daging kelinci. Di Hungaria ada rabbitries dengan lebih dari 10.000 tidak memproduksi kelinci untuk ekspor ke Italia.


Beberapa alasan lain mengapa daging kelinci dapat dipertimbangkan masuk dalam diet harian anda. 

1.       Ini adalah salah satu daging putih terbaik (selain ayam) yang tersedia di pasar saat ini.
2.       Daging kelinci memiliki persentase protein mudah dicerna tertinggi dari semua daging komersial
3.       Daging kelinci memiliki jumlah lemak paling rendah dari semua daging komersial.
4.       Daging kelinci mengandung nilai kalori kurang dari daging lainnya. Kelinci hanya memiliki 795 kalori per pon, dibandingkan dengan ayam 810, kerbau 840, kalkun 1190, domba 1.420, daging sapi 1440 dan babi 2050 kkal.
5.       Daging kelinci hampir bebas kolesterol dan karena itu baik untuk diet konsumsi pasien penderita jantung. Tingkat kolesterol dalam daging kelinci jauh lebih rendah dari ayam, kalkun, daging sapi, daging babi. (alabama a & m university 1989)
6.       Kandungan natrium daging kelinci relatif lebih rendah dari daging lainnya. Maka dari itu daging kelinci telah digunakan dan cocok untuk diet khusus, seperti untuk pasien penyakit jantung, diet untuk lanjut usia, diet rendah natrium, diet penurunan berat badan, dll
7.       Kalsium dan fosfor daging kelinci lebih tinggi dari daging lainnya. Selain tinggi di protein daging kelinci juga tinggi kandungan vitamin b12.
8.       Rasio karkas antara tulang dan daging yang dapat dimakan jauh lebih tinggi dibandingkan dengan daging ayam.
9.       Daging kelinci memiliki banyak manfaat kesehatan dengan rasa yang hampir identik dengan daging putih lainnya seperti ayam.
10.   Kelinci adalah salah satu hewan ternak dalam negeri yang paling produktif. Kelinci dapat menghasilkan 6 pon daging pada pakan yang sama dan air sebagai sapi akan menghasilkan 1 pon daging pada pakan dan air yang sama. Satu kelinci kecil yang beratnya £ 10, dapat memproduksi 300 pon daging dalam setahun.




Dalam tulias lain berikutnya kami akan menjelaskan tentang nilai gizi dari daging kelinci dan trik bagaimana memasak daging kelinci yang baik.

Sabtu, 28 November 2015

TAHAPAN PEMBUATAN BENANG DARI RAMBUT KELINCI

Wol Angora adalah tentang satu-satunya serat yang dapat dipintal langsung tanpa perlu dibersihkan atau disisir tergantung pada bagaimana cara serat wol tersebut dipanen.



Tahapan pembuatan benang serat angora dengan cara hand spining dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pemanenan serat wol angora, Serat angora dapat dipanen setelah memiliki panjang setidaknya 7,5 cm. Serat dapat dipanen dengan cara dicabut (perancis) atau dicukur (Jerman)
2. Carding atau penyikatan, Untuk wol angora lebih mudah menggunakan hand carders dari pada drum carders. Carders untuk kapas yang lebih baik untuk digunakan karena memiliki gigi halus.
3. Blending, adalah memadukan serat angora dengan serat lain seperti wol domba yang dimaksudkan untuk memperbaiki karakter serat wol. Komposisi blending tergantung pada kebutuhan kain yang akan diproduksi. Lihat pencampuran dengan serat lain.
4.   Handspinning Angora, memutar serat angora sangat berbeda dengan memutar wol domba. Hal ini karena serat angora sangat lembut dan licin, sehingga bagi pemula merasa sulit untuk memutar serat dari  100% angora.
5.   Pemintalan, pada serat Angora pemintal harus berputar pada kecepatan tinggi dengan sedikit atau tanpa ketegangan. Menambahkan sedikit serat wol domba akan membuat lebih mudah untuk berputar.
6.  Hand Spindle, Sebuah poros atas penggulung merupakan yang terbaik untuk memutar serat angora karena kelembutan seratnya. Gelendong kumparan juga harus juga harus ringan.


Berikut adalah gambar handspining untuk pembuatan benang dari serat wol angora.




produk tenun dari serat wol kelinci yang sudah dapat diproduksi






PROSES PENYAMAKAN KULIT KELINCI JENIS

Kelinci selain sebagai penghasil daging dan penghasil bibit ternak juga menghasilkan kulit dan bulu sebagai dasar kerajinan dan mainan. Kulit kelinci sebagai hasil samping memiliki nilai potensial dalam menghasilkan kulit bulu. Kulit kelinci jantan biasanya kasar dan keras, sedangkan kulit kelinci jantan yang dikebiri agak lebih lemas. Kulit kelinci muda agak lunak dan baik (Sarwono,1992). Tubuh kelinci diselubungi oleh bulu yang secara biologi dapat digunakan untuk mengurangi proses pelepasan panas (Mount,1999), namun demikian bulu yang menutupi tubuh kelinci dapat juga dimanfaatkan untuk keperluan manusia.

Menurut Sarwono (1992) terdapat beberapa metode penyamakan kulit. Metode tersebut adalah metode samak krom, samak nabati, samak kombinasi, dan samak sintetis. Tahapan proses penyamakan kulit dapat digolongkan menjadi tiga golongan besar yakni tahap pertama (pretanning) yang lebih dikenal dengan Beam House Operation. Proses Beam House adalah proses untuk mempersiapkan bahan baku (raw material) berupa kulit hingga siap untuk disamak. Secara umum urutan proses Beam House kulit bulu adalah : pencucian, perendaman, buang daging, penyamakan awal dan pengasaman (Yuwono,1991). Tahap berikutnya yaitu penyamakan itu sendiri dan yang terakhir adalah penyelesaian (finishing) yang meliputi penyamakan ulang dan peminyakan.

Syarat pemilihan kulit kelinci
Kulit kelinci yang sudah dilepas dari karkas harus segera ditangani agar tidak kering, menimbulkan bau busuk serta kerusakan bulu (rontok). Proses pengolahan kulit mencakup beberapa tahapan yang kompleks dan saling berkaitan. Pengolahan kulit kelinci harus menggunakan kulit kelinci yang baik, sehat dan tidak pernah terkena penyakit kulit, karena akan mempengaruhi hasil akhir dari penyamakan kulit.

Untuk memperoleh kulit kelinci yang simetris maka harus memperhatikan tata laksana pengulitan pada saat penyembelihan. Selain itu kulit yang telah diperoleh dari penyembelihan sebaiknya segera dilakukan pengawetan, maksimal 4 jam setelah penyembelihan. Hal ini dapat merusak kulit kelinci jika tidak segera dilakukan penanganan.
Syarat pemilihan kulit kelinci yang akan di samak:
·         Kulit yang digunakan berasal dari kulit kelinci yang sehat (tidak sakit kulit).
·         Pengulitan dilakukan dengan hati-hati dan dikuliti secara simetris.
·         Bulu kelinci jangan sampai kotor atau tercemar oleh darah saat pemotongan.

Catatan : fungsi penyamakan untuk mempertahankan kualitas yang disamak, jadi seandainya kulit yang disamak memiliki kualitas yang baik maka penyamakan akan mempertahankan kualitas kulit tersebut.

Jenis Penyamakan
Penyamakan yang digunakan di sini adalah samak berbulu dengan metode samak putih. Menurut Anonim (2012) samak alum atau putih cocok untuk menyamak kulit-kulit yang mengandung sedikit bulu maupun kulit  seperti kelinci, marmut, dan macan kumbang. Kulit yang dilakukan samak putih memiliki karakteristik lebih empuk dan lentur. Tetapi kulit samak putih tidak tahan terhadap air sehingga tidak cocok menjadi sepatu.

Proses Penyamakan
Proses penyamakan kulit sendiri mempunyai arti yaitu mengubah kulit mentah menjadi kulit tersamak yang stabil. Kulit kelinci dapat dipergunakan menjadi beberapa macam barang kulit, baik kulit bulunya maupun kulit jaket, kulit untuk atasan sepatu atau untuk barang kulit lainnya (Untari, 2005). Tahapan penyamakan yang dilakukan meliputi weighing, soaking, scouring, furfigh tanning, pickling, tanning, bastying, neutralization, retanning, fatliquoring, toggling, dan drying. Bahan yang digunakan dapat dilihat di bawah ini.

Alat & Bahan Penyamakan Kulit Kelinci
Alat-alat :
·         Pisau
·         Cutter
·         Baskom
·         Gunting
·         Sarung Tangan

Bahan :
·         Kulit Kelinci Segar Yang Masih Ada Bulunya
·         Air
·         Teepol 0,5%
·         Kaporit 0,5%
·         Na2co3 0,5%
·         Formalin 3%
·         Garam 6%
·         Asam Formiat 0,5%
·         H2so4 1%
·         Tawas 10%
·         Sodium Formiat 0,5%
·         Minyak Sulfat 8%

Cara Penyamakan Kulit Kelinci
1.       Weighing
Proses weighing merupakan proses penimbangan kulit kelinci. Tujuannya adalah untuk menentukan presentase bahan kimia yang akan digunakan. Berat kulit yang didapat saat praktikum adalah 200 gram. Selanjutnya adalah proses fleshing yaitu pembuangan lemak dan daging yang masih menempel pada kulit. Proses fleshing dilakukan untuk mempermudah masuknya bahan penyamak ke dalam kulit. Menurut Purnomo (1995) fleshing mempunyai tujuan untuk menghilangkan sisa lemak dan daging yang melekat pada kulit, karena sisa tersebut dapat menghambat masuknya zat penyamak pada kulit.

2.       Soaking
Soaking dilakukan dengan merendam kulit dalam air, teepol, dan kaporit. Tujuannya adalah untuk mengembalikan kesegaran kulit dan membersihkan kulit. Air berfungsi sebagai pelarut, teepol dan kaporit berfungsi sebagai antibakteri. Menurut Said (2012) tujuan dilakukannya tahap perendaman adalah mengembalikan kadar air yang hilang selama pengawetan, mengembalikan sifat-sifat kulit mentahseperti keadaan semula, dan membersihkan kulit awetan dari bahan-bahan pengawet seperti garam, darah, lemak serta sisa-sisa kotoran.
Prinsip kerja proses perendaman adalah bahwa air yang masuk ke dalam kulit akan membasahkan kembali dan mengencerkan garam pengawet serta melarutkan protein globuler. Bila protein globuler tidak dibuang akan berpengaruh terhadap proses penyamakan. Penambahan desinfektan akan menghambat pertumbuhan mikroba (Said, 2012). Kemikalia yang dipakai adalah air, bahanpembasah (wetting agent) seperti sabun, teepol dan sandocynil dan bahan antiseptik untuk mencegah pembusukan seperti klorit, cresolic acid, atau dapat juga dipakai bahan yang berfungsi sebagai pembasah dan sebagai antiseptic seperti cysmolon atau moluscal dan lain-lain (Purnama, 2001).

3.       Scouring
Scouring merupakan proses perendaman kulit dalam air dan Na2CO3. Scouring berfungsi sebagai tahapan penyabunan lemak. NA2CO3 yang dipakai berfungsi untuk membuat suasana basa pada kulit agar dapat membunuh bakteri yang ada.

4.       Furfigh tanning
Furfigh tanning menggunakan formalin dan Na2CO3. Tujuannya dalah untuk memperkuat bulu. Formalin akan bereaksi dengan rambut-rambut sehingga rambut menjadi kuat. Metode yang dilakukan sudah sesuai literature. Menurut Purnama (2001) proses ini disebut juga dengan pre tanning atau penyamakan pendahuluandengan tujuan untuk menguatkan kedudukan bulu pada kulit agar tidak mudah rontok. Kemikalia yang dipakai adalah formalin dan Na2CO3(soda abu).

5.       Pickling
Pickling merupakan proses pengasaman pada kulit kelinci. Tujuan pickling adalah membuat suasana asam pada kulit sehingga bahan penyamak akan mudah bereaksi dengan protein kulit. Bahan yang digunakan adalah garam, asam formiat, dan H2SO4. Garam berfungsi untuk mencegah pembengkakan pada kulit, sedangkan asam formiat dan H2SO4 berfungsi untuk memberikan suasana asam pada kulit. pH yang dihasilkan setelah pickling adalah 2.
Menurut Jayusman (1990) pengasaman berfungsi untuk mengasamkan kulit sampai pH tertentu sebelum proses penyamakan, jadi dilakukan penurunan pH dari 7 sampai kurang lebih pH 3. Hasil praktikum belum sesuai dengan literatur. Keberhasilan pH sangat dipengaruhi oleh proses peremasan dan banyaknya H2SO4 yang ditambahkan.

6.       Tanning
Tanning merupakan inti dari proses penyamakan., yaitu memasukkan bahan penyamak ke dalam kulit agar sifat kulit menjadi stabil. Menurut Purnama (2001), proses ini bertujuan untuk mengubah fibril-fibril pada kolagen kulit menjadi masak dan berikatan dengan bahan penyamak sehingga kulit menjadi stabil dan tahan terhadap pengaruh fisik, kimia dan mikrobiologis.
Bahan yang dipakai adalah tawas, kuning telur, dan garam. Kuning telur berfungsi sebagai emulsifier. Menurut Untari et al., (1998) bahwa telur mempunyai lemak yang terpusat pada kuning telurnya sebesar 99 persen, sedangkan minyak kelapa mempunyai sifat yang dapat melemaskan kulit. Dengan campuran telur maka minyak kelapa akan lebih mudah teremulsi, sehingga ada persamaan atau keseimbangan pada peminyakan dengan menggunakan telur maupun dengan campuran telur dan minyak pada proses peminyakan kulit kelinci.

7.       Bastying
Bastying merupakan proses pembasaan pada kulit. Proses ini bertujuan untuk meningkatkan basisitas kulit agar ikatan antar kolagen dan bahan penyamak menjadi kuat. Bahan yang digunakan adalah sodium formiat dan Na2CO3. Purnama (2001) menyatakan proses ini bertujuan untuk menaikan pH menjadi basa. Kemikalia yang dipakai adalah Na2CO3. Dengan naiknya pH menjad basa maka akan memudahkan dalam proses selanjutnya.

8.       Netralization
Netralisasi bertujuan untuk menetralkan kondisi kulit bahan yang digunakan adalah air panas 45°C dan Na2CO3. Air panas berfungsi untuk mempermudah peresapan zat-zat kimia dalam kulit. Menurut Purnama (2001) Proses ini bertujuan, untuk menetralkan kulit wet blue. Asam-asam yang dinetralisir adalah asam yang terdapat diantara serat-serat kulit yang belum hilang pada proses pencucian. Apabila asam tersebut tidak hilang maka dapat mempengaruhi proses peminyakan karena akan mengemulsikan minyak clan pecah dipermukaan kulit. Air yang dipakai adalah air hangat 45°C ditambah dengan Na2CO3. Metode saat praktikum sudah sesuai dengan literatur.

9.       Retanning
Retanning merupakan proses penyamakan ulang yang bertujuan untuk menyempurnakan proses penyamakan. Bahan yang digunakan adalah tawas. Proses ini dapat dilaksanakan maupun tidak, jika kualitas kulit dirasa sudah baik, maka tidak perlu dilakukan Menurut Purnomo (1991) penyamakan ulang bertujuan untuk memperbaiki sifat-sifat kulit yang telah disamak agar memiliki sifat yang lebih baik. Ada beberapa jenis bahan penyamak yang dapat digunakan yaitu bahan penyamak mineral, bahan penyamak nabati dan bahan penyamak sintetik yang masing-masing bahan penyamak akan memberikan sifat-sifat tertentu pada kulit tersamaknya.

10.   Fat liquoring
Fat liquoring disebut juga proses perminyakan. Tujuannya adalah untuk melemaskan dan melembutkan bulu, serta untuk memperbaiki tekstur kulit. Bahan yang digunakan adalah air hangat 45°C dan minyak sulfat. Suhu 45°C dimaksudkan agar pori-pori kulit terbuka. Menurut Said (2012) tujuan proses peminyakan adalah untuk melemaskan kulit agar lebih lunak dan mempunyai kemuluran yang tinggi dan mempertahankan kulit dari kerusakan oleh pengaruh air, karena kulit yang telah mengalami proses peminyakan, daya serap dan daya tolak terhadap molekul air sangat baik. Prinsip kerjanya bahwa minyak atau lemak dapat mengubah sifat-sifat penting antara lain kulit menjadi lebih lunak, lebih fleksibel, lebih liat, lebih mulur dan permukaan rajahnya menjadi lebih halus. Perlakuan saat praktikum sudah seseuai literature. Menurut Purnama (2001) kemikalia yang dipakai adalah minyak sulfat dan air hangat dengan suhu 45°C.

11.   Toggling
Kulit yang telah selesai disamak kemudian dipentang pada alat pementang. Proses ini merupakan proses tahap terakhir yaitu untuk meregangkan kulit sampai seregang-regangnya. Menurut Purnama (2001) caranya adalah kulit samak bulu yang setengah kering diregangkan pada alat peregang secara berulang-ulang sehingga kulit samak menjadi lemas. Metode saat praktikum sudah sesuai dengan literature.

12.   Drying
Drying merupakan proses pengeringan. Setelah kulit dipentang, kemudian dijemur di bawah sinar matahari selama semalam. Tujuannya adalah untuk mengurangi kadar air pada kulit. Menurut Said (2012) proses ini bertujuan untuk mengurangi kadar air kulit hingga mencapai 18 sampai 20%, baik yang mengisi kulit maupun yang terikat secara kimiawi sampai batas tertentu. Metode pengeringan yang biasa dilakukan adalah dengan system penggantungan, pementangan dan pasta.
 Proses pembersihan sisa lemak & daging (flesing)

 Proses penjemuran

 Proses pelemasan (stacking)

 Hasil proses samak putih

Proses fatliquoring

proses dia atas telah dikerjakan di Koperasi NUKITA khusus untuk pelt atau kulit bulu dari kelinci jenis Rex, yang sengaja dibiakkan di Koperasi untuk diambil kulit dan daging. Berikut hasil dari penyamakan kulit kelinci di Koperasi NUKITA.
 Kelinci jenis Rex yang dibiakkan di Koperasi NUKITA

 Kandang kelinci Rex

 Fur Kelinci

Fur kelinci

RESEP SEDERHANA SABUN COKLAT & KOPI

BAHAN
1.       Lemak coklat (cocoa butter)              300 gram
2.       Minyak kelapa                                         150 gram
3.       Minyak sawit / minyak zaitun            200 gram
4.       Soda api (kadar lemak 5%)                  92,09 gram
5.       Air kopi pekat                                           198 ml

CARA MEMBUAT
1.       Timbang soda api, lalu masukkan sedikit demi sedikit soda api ke dalam cawan gelas berisi air dan aduk. Air dalam cawan akan menjadi panas dan keruh sesaat. Lakukan dengan hati-hati, agar kulit tidak terbakar
2.       Panaskan lemak coklat, campur dengan minyak kelapa dan minyak sawit dalam wadah plastik, aduk hingga bercampur sempurna.
3.       Jika suhu di cawan sama dengan suhu di lemak, sekitar 38-40 C, maka masukkan larutan soda api ke wadah lemak, lalu aduk menggunakan mixer hingga cairan mengental dan terbentuk trace. Trace terbentuk jika jejak adukan membekas dan adonan menjadi lebih padat. Anda bisa saja mengaduk menggunakan tangan, jika tak memiliki mixer. Namun akan membutuhkan waktu sedikit lebih lama. Misalnya mengaduk menggunakan sendok kayu selama 15 menit. Lalu diamkan sejenak hingga adonan mulai memadat, lalu aduk lagi hingga terbentuk trace.
4.       Jika sudah terbentuk trace, masukkan adonan ke dalam cetakan. Lalu masukkan cetakan ke dalam dos, bungkus dengan handuk, tempatkan di ruang gelap -misalnya kolong tempat tidur- dan biarkan sela a dua hari. Setelah dua hari, lepaskan sabun dari cetakan, potong-potong sesuai keinginan, dan biarkan di udara terbuka beberapa hari. Sabun baru aman dikonsumsi minimal seminggu kemudian. Semakin lama didiamkan semakin baik, karena akan mengendurkan pengaruh soda api di dalam sabun.

5.       Sebelum mencuci alat-alat bekas pembuatan sabun, sebaiknya olesi dulu dengan cuka apel untuk menetralisir soda api yang bersifat korosif. usai mencuci alat, sering-sering olesi tangan dengan minyak zaitun atau minyak lainnya agar kulit tangan tidak mengelupas.
MEMBUAT SABUN MANDI DARI SUSU

BAHAN
1. NaOH 38 Be (Caustik Soda)     160 cc
2. Susu murni                                     25 cc
3. Minyak kelapa                              50 cc
4. Minyak lemak sapi                      50 cc
5. Minyak zaitun                               15 cc
6. Bibit minyak wangi                      15 cc

CARA MEMBUAT
a. Larutan NaOH 38 Be, dicampurkan dengan susu murni ke dalam tempat yang tidak terbuat dari bahan aluminium
b. Minyak kelapa dilarutkan dengan minyak lemak sapi yang sudah dicairkan kemudian diaduk hingga mengental.
c. Hasil percampuran a, yang sudah mengental dilarutkan pada hasil b sambil diaduk hingga mengental.
d. Apabila sudah mengental, minyak zaitun, bahan warna dan bibit minyak wangi dilarutkan pada percampuran tersebut di atas. Kemudian diaduk sekali lagi supaya betul-betul merata.

Catatan :
Untuk mengetahui kadar pada Caustic Soda / NaOH 38 Be yang akan kita buat sabun  yaitu dengan alat Beaume Meter/Be, oleh karena alat ini hanya dimiliki oleh laboratorium yang memproses tentang kadar caustic, jadi sebagai perbandingan yang sudah dipraktekkan oleh penyusun dan kawan-kawan, tiap 450 gram caustis soda dilarutkan air 1 liter hasilnya ini diukur dengan Beaume Meter akan menunjukkan kadar 38 derajad Be. Dalam hal ini setiap pembaca yang mempraktekkan tidak akan mengalami kesulitan. Dalam pembuatan sabun ada yang berukuran 36 atau 40 derajat.






CARA MEMBUAT SABUN SUSU & KOPI
Bahan :
1.       Minyak kelapa         200 gr
2.       Minyak sawit 300 gr
3.       Minyak zaitun 200 gr
4.       Susu segar 200 gr
5.       Soda api 100 gr
6.       Kopi bubuk 50 gr

Alat :
1.       Timbangan digital,
2.       Pengaduk dari kayu atau stainless steel,
3.       Wadah atau tempat untuk adonan sabun,
4.       Cawan,
5.       Sarung tangan dari plastik,
6.       Masker,
7.       Thermometer,
8.       Alat cetak,
9.       Mixer untuk pengaduk.

Cara membuat :
1.       Timbang semua bahan sesuai resep
2.       Dinginkan susu segar sampai hampir beku
3.       Tempatkan susu dingin dalam wadah palstik atau stainles
4.       Tuangkan soda api ke dalam wadah berisi susu dingin (ingat jangan terbalik prosesnya)
5.        Aduk hingga soda api larut, dan diamkan hingga dingin
6.       Masukkan semua minyak dalam blender, blender sesaat
7.       Setelah soda api dingin masukkan dalam blender berisi minyak dan putar blender dengan kecepatan tinggi hingga mengental (trace)
8.       Kekentalan dianggap cukup ketika telah menyerupai body lotion
9.       Masukkan bubuk kopi dalam adonan dan aduk dengan mixer hingga merata
10.   Setelah rata, adonan bisa dicetak
11.   Cetakan adonan bisa menggunakan cetakan silikon atau lainnya
12.   Diamkan adonan hingga 24 jam dan mengeras
13.   Keluarkan sabun dari cetakan dan curing (penuaan supaya soda api melunak)
14.   Diamkan curing hingga 4 minggu

15.   Setelah 4 minggu sabun dapat digunakan untuk mandi.