Sabtu, 28 November 2015

PROSES PENYAMAKAN KULIT KELINCI JENIS

Kelinci selain sebagai penghasil daging dan penghasil bibit ternak juga menghasilkan kulit dan bulu sebagai dasar kerajinan dan mainan. Kulit kelinci sebagai hasil samping memiliki nilai potensial dalam menghasilkan kulit bulu. Kulit kelinci jantan biasanya kasar dan keras, sedangkan kulit kelinci jantan yang dikebiri agak lebih lemas. Kulit kelinci muda agak lunak dan baik (Sarwono,1992). Tubuh kelinci diselubungi oleh bulu yang secara biologi dapat digunakan untuk mengurangi proses pelepasan panas (Mount,1999), namun demikian bulu yang menutupi tubuh kelinci dapat juga dimanfaatkan untuk keperluan manusia.

Menurut Sarwono (1992) terdapat beberapa metode penyamakan kulit. Metode tersebut adalah metode samak krom, samak nabati, samak kombinasi, dan samak sintetis. Tahapan proses penyamakan kulit dapat digolongkan menjadi tiga golongan besar yakni tahap pertama (pretanning) yang lebih dikenal dengan Beam House Operation. Proses Beam House adalah proses untuk mempersiapkan bahan baku (raw material) berupa kulit hingga siap untuk disamak. Secara umum urutan proses Beam House kulit bulu adalah : pencucian, perendaman, buang daging, penyamakan awal dan pengasaman (Yuwono,1991). Tahap berikutnya yaitu penyamakan itu sendiri dan yang terakhir adalah penyelesaian (finishing) yang meliputi penyamakan ulang dan peminyakan.

Syarat pemilihan kulit kelinci
Kulit kelinci yang sudah dilepas dari karkas harus segera ditangani agar tidak kering, menimbulkan bau busuk serta kerusakan bulu (rontok). Proses pengolahan kulit mencakup beberapa tahapan yang kompleks dan saling berkaitan. Pengolahan kulit kelinci harus menggunakan kulit kelinci yang baik, sehat dan tidak pernah terkena penyakit kulit, karena akan mempengaruhi hasil akhir dari penyamakan kulit.

Untuk memperoleh kulit kelinci yang simetris maka harus memperhatikan tata laksana pengulitan pada saat penyembelihan. Selain itu kulit yang telah diperoleh dari penyembelihan sebaiknya segera dilakukan pengawetan, maksimal 4 jam setelah penyembelihan. Hal ini dapat merusak kulit kelinci jika tidak segera dilakukan penanganan.
Syarat pemilihan kulit kelinci yang akan di samak:
·         Kulit yang digunakan berasal dari kulit kelinci yang sehat (tidak sakit kulit).
·         Pengulitan dilakukan dengan hati-hati dan dikuliti secara simetris.
·         Bulu kelinci jangan sampai kotor atau tercemar oleh darah saat pemotongan.

Catatan : fungsi penyamakan untuk mempertahankan kualitas yang disamak, jadi seandainya kulit yang disamak memiliki kualitas yang baik maka penyamakan akan mempertahankan kualitas kulit tersebut.

Jenis Penyamakan
Penyamakan yang digunakan di sini adalah samak berbulu dengan metode samak putih. Menurut Anonim (2012) samak alum atau putih cocok untuk menyamak kulit-kulit yang mengandung sedikit bulu maupun kulit  seperti kelinci, marmut, dan macan kumbang. Kulit yang dilakukan samak putih memiliki karakteristik lebih empuk dan lentur. Tetapi kulit samak putih tidak tahan terhadap air sehingga tidak cocok menjadi sepatu.

Proses Penyamakan
Proses penyamakan kulit sendiri mempunyai arti yaitu mengubah kulit mentah menjadi kulit tersamak yang stabil. Kulit kelinci dapat dipergunakan menjadi beberapa macam barang kulit, baik kulit bulunya maupun kulit jaket, kulit untuk atasan sepatu atau untuk barang kulit lainnya (Untari, 2005). Tahapan penyamakan yang dilakukan meliputi weighing, soaking, scouring, furfigh tanning, pickling, tanning, bastying, neutralization, retanning, fatliquoring, toggling, dan drying. Bahan yang digunakan dapat dilihat di bawah ini.

Alat & Bahan Penyamakan Kulit Kelinci
Alat-alat :
·         Pisau
·         Cutter
·         Baskom
·         Gunting
·         Sarung Tangan

Bahan :
·         Kulit Kelinci Segar Yang Masih Ada Bulunya
·         Air
·         Teepol 0,5%
·         Kaporit 0,5%
·         Na2co3 0,5%
·         Formalin 3%
·         Garam 6%
·         Asam Formiat 0,5%
·         H2so4 1%
·         Tawas 10%
·         Sodium Formiat 0,5%
·         Minyak Sulfat 8%

Cara Penyamakan Kulit Kelinci
1.       Weighing
Proses weighing merupakan proses penimbangan kulit kelinci. Tujuannya adalah untuk menentukan presentase bahan kimia yang akan digunakan. Berat kulit yang didapat saat praktikum adalah 200 gram. Selanjutnya adalah proses fleshing yaitu pembuangan lemak dan daging yang masih menempel pada kulit. Proses fleshing dilakukan untuk mempermudah masuknya bahan penyamak ke dalam kulit. Menurut Purnomo (1995) fleshing mempunyai tujuan untuk menghilangkan sisa lemak dan daging yang melekat pada kulit, karena sisa tersebut dapat menghambat masuknya zat penyamak pada kulit.

2.       Soaking
Soaking dilakukan dengan merendam kulit dalam air, teepol, dan kaporit. Tujuannya adalah untuk mengembalikan kesegaran kulit dan membersihkan kulit. Air berfungsi sebagai pelarut, teepol dan kaporit berfungsi sebagai antibakteri. Menurut Said (2012) tujuan dilakukannya tahap perendaman adalah mengembalikan kadar air yang hilang selama pengawetan, mengembalikan sifat-sifat kulit mentahseperti keadaan semula, dan membersihkan kulit awetan dari bahan-bahan pengawet seperti garam, darah, lemak serta sisa-sisa kotoran.
Prinsip kerja proses perendaman adalah bahwa air yang masuk ke dalam kulit akan membasahkan kembali dan mengencerkan garam pengawet serta melarutkan protein globuler. Bila protein globuler tidak dibuang akan berpengaruh terhadap proses penyamakan. Penambahan desinfektan akan menghambat pertumbuhan mikroba (Said, 2012). Kemikalia yang dipakai adalah air, bahanpembasah (wetting agent) seperti sabun, teepol dan sandocynil dan bahan antiseptik untuk mencegah pembusukan seperti klorit, cresolic acid, atau dapat juga dipakai bahan yang berfungsi sebagai pembasah dan sebagai antiseptic seperti cysmolon atau moluscal dan lain-lain (Purnama, 2001).

3.       Scouring
Scouring merupakan proses perendaman kulit dalam air dan Na2CO3. Scouring berfungsi sebagai tahapan penyabunan lemak. NA2CO3 yang dipakai berfungsi untuk membuat suasana basa pada kulit agar dapat membunuh bakteri yang ada.

4.       Furfigh tanning
Furfigh tanning menggunakan formalin dan Na2CO3. Tujuannya dalah untuk memperkuat bulu. Formalin akan bereaksi dengan rambut-rambut sehingga rambut menjadi kuat. Metode yang dilakukan sudah sesuai literature. Menurut Purnama (2001) proses ini disebut juga dengan pre tanning atau penyamakan pendahuluandengan tujuan untuk menguatkan kedudukan bulu pada kulit agar tidak mudah rontok. Kemikalia yang dipakai adalah formalin dan Na2CO3(soda abu).

5.       Pickling
Pickling merupakan proses pengasaman pada kulit kelinci. Tujuan pickling adalah membuat suasana asam pada kulit sehingga bahan penyamak akan mudah bereaksi dengan protein kulit. Bahan yang digunakan adalah garam, asam formiat, dan H2SO4. Garam berfungsi untuk mencegah pembengkakan pada kulit, sedangkan asam formiat dan H2SO4 berfungsi untuk memberikan suasana asam pada kulit. pH yang dihasilkan setelah pickling adalah 2.
Menurut Jayusman (1990) pengasaman berfungsi untuk mengasamkan kulit sampai pH tertentu sebelum proses penyamakan, jadi dilakukan penurunan pH dari 7 sampai kurang lebih pH 3. Hasil praktikum belum sesuai dengan literatur. Keberhasilan pH sangat dipengaruhi oleh proses peremasan dan banyaknya H2SO4 yang ditambahkan.

6.       Tanning
Tanning merupakan inti dari proses penyamakan., yaitu memasukkan bahan penyamak ke dalam kulit agar sifat kulit menjadi stabil. Menurut Purnama (2001), proses ini bertujuan untuk mengubah fibril-fibril pada kolagen kulit menjadi masak dan berikatan dengan bahan penyamak sehingga kulit menjadi stabil dan tahan terhadap pengaruh fisik, kimia dan mikrobiologis.
Bahan yang dipakai adalah tawas, kuning telur, dan garam. Kuning telur berfungsi sebagai emulsifier. Menurut Untari et al., (1998) bahwa telur mempunyai lemak yang terpusat pada kuning telurnya sebesar 99 persen, sedangkan minyak kelapa mempunyai sifat yang dapat melemaskan kulit. Dengan campuran telur maka minyak kelapa akan lebih mudah teremulsi, sehingga ada persamaan atau keseimbangan pada peminyakan dengan menggunakan telur maupun dengan campuran telur dan minyak pada proses peminyakan kulit kelinci.

7.       Bastying
Bastying merupakan proses pembasaan pada kulit. Proses ini bertujuan untuk meningkatkan basisitas kulit agar ikatan antar kolagen dan bahan penyamak menjadi kuat. Bahan yang digunakan adalah sodium formiat dan Na2CO3. Purnama (2001) menyatakan proses ini bertujuan untuk menaikan pH menjadi basa. Kemikalia yang dipakai adalah Na2CO3. Dengan naiknya pH menjad basa maka akan memudahkan dalam proses selanjutnya.

8.       Netralization
Netralisasi bertujuan untuk menetralkan kondisi kulit bahan yang digunakan adalah air panas 45°C dan Na2CO3. Air panas berfungsi untuk mempermudah peresapan zat-zat kimia dalam kulit. Menurut Purnama (2001) Proses ini bertujuan, untuk menetralkan kulit wet blue. Asam-asam yang dinetralisir adalah asam yang terdapat diantara serat-serat kulit yang belum hilang pada proses pencucian. Apabila asam tersebut tidak hilang maka dapat mempengaruhi proses peminyakan karena akan mengemulsikan minyak clan pecah dipermukaan kulit. Air yang dipakai adalah air hangat 45°C ditambah dengan Na2CO3. Metode saat praktikum sudah sesuai dengan literatur.

9.       Retanning
Retanning merupakan proses penyamakan ulang yang bertujuan untuk menyempurnakan proses penyamakan. Bahan yang digunakan adalah tawas. Proses ini dapat dilaksanakan maupun tidak, jika kualitas kulit dirasa sudah baik, maka tidak perlu dilakukan Menurut Purnomo (1991) penyamakan ulang bertujuan untuk memperbaiki sifat-sifat kulit yang telah disamak agar memiliki sifat yang lebih baik. Ada beberapa jenis bahan penyamak yang dapat digunakan yaitu bahan penyamak mineral, bahan penyamak nabati dan bahan penyamak sintetik yang masing-masing bahan penyamak akan memberikan sifat-sifat tertentu pada kulit tersamaknya.

10.   Fat liquoring
Fat liquoring disebut juga proses perminyakan. Tujuannya adalah untuk melemaskan dan melembutkan bulu, serta untuk memperbaiki tekstur kulit. Bahan yang digunakan adalah air hangat 45°C dan minyak sulfat. Suhu 45°C dimaksudkan agar pori-pori kulit terbuka. Menurut Said (2012) tujuan proses peminyakan adalah untuk melemaskan kulit agar lebih lunak dan mempunyai kemuluran yang tinggi dan mempertahankan kulit dari kerusakan oleh pengaruh air, karena kulit yang telah mengalami proses peminyakan, daya serap dan daya tolak terhadap molekul air sangat baik. Prinsip kerjanya bahwa minyak atau lemak dapat mengubah sifat-sifat penting antara lain kulit menjadi lebih lunak, lebih fleksibel, lebih liat, lebih mulur dan permukaan rajahnya menjadi lebih halus. Perlakuan saat praktikum sudah seseuai literature. Menurut Purnama (2001) kemikalia yang dipakai adalah minyak sulfat dan air hangat dengan suhu 45°C.

11.   Toggling
Kulit yang telah selesai disamak kemudian dipentang pada alat pementang. Proses ini merupakan proses tahap terakhir yaitu untuk meregangkan kulit sampai seregang-regangnya. Menurut Purnama (2001) caranya adalah kulit samak bulu yang setengah kering diregangkan pada alat peregang secara berulang-ulang sehingga kulit samak menjadi lemas. Metode saat praktikum sudah sesuai dengan literature.

12.   Drying
Drying merupakan proses pengeringan. Setelah kulit dipentang, kemudian dijemur di bawah sinar matahari selama semalam. Tujuannya adalah untuk mengurangi kadar air pada kulit. Menurut Said (2012) proses ini bertujuan untuk mengurangi kadar air kulit hingga mencapai 18 sampai 20%, baik yang mengisi kulit maupun yang terikat secara kimiawi sampai batas tertentu. Metode pengeringan yang biasa dilakukan adalah dengan system penggantungan, pementangan dan pasta.
 Proses pembersihan sisa lemak & daging (flesing)

 Proses penjemuran

 Proses pelemasan (stacking)

 Hasil proses samak putih

Proses fatliquoring

proses dia atas telah dikerjakan di Koperasi NUKITA khusus untuk pelt atau kulit bulu dari kelinci jenis Rex, yang sengaja dibiakkan di Koperasi untuk diambil kulit dan daging. Berikut hasil dari penyamakan kulit kelinci di Koperasi NUKITA.
 Kelinci jenis Rex yang dibiakkan di Koperasi NUKITA

 Kandang kelinci Rex

 Fur Kelinci

Fur kelinci

4 komentar:

  1. Informasi yang sangat menarik dan BAGUS. Sy tertarik dan berkeinginan membuat usaha KECIL PENYAMAKAN KULIT kecil kecilan. kalau mau shering lebih lanjut gimana ya. TERIMAKASIH

    BalasHapus
  2. Adakah pelatihan untuk penyamakan ?

    BalasHapus
  3. Bgmn cara utk ikut belajar langsung p...sy dan suami punya piaraan kelinci utk konsumsi..kasian kulit cantikx cuma di tanam..krn tidk tau cara olahx utk buat kerajinan

    BalasHapus